Penulis: Luthfi Hamdani
Zayn Malik, mantan vokalis boyband One Direction pernah bikin lagu solo yang berlirik “It’s our paradise and it’s our war zone”. Anda ndak perlu bertanya apa judul lagunya atau apa maksud Zayn menulis begitu. Tapi, mari memberi tafsir dari kondisi kita hari ini. .
Kalau diterjemahkan kasar, lirik tadi bermakna “Ini adalah surga kita dan ini (juga) adalah medan pertempuran kita”. Dulu saya mikir: mana ada perang di surga? Ya, surga-surga yang disebut dalam kitab suci itu? Yang di dalamnya segala kenikmatan dihadirkan? Tentu bukan surga yang itu.
Mari memaknai surga sebagai bumi yang kita tinggali saat ini. Lebih khusus Indonesia. Bumi yang puluhan tahun kita pijak, dan ribuan tahun dipijak peradaban-peradaban sebelum kita, ia telah jadi perantara/wasilah kita menerima nikmat dari gusti Allah. Kita makhluk, bumi makhluk, virus juga makhluk. Semua selain gusti Allah adalah makhluk. .
Sebagai manusia, kita diberi keleluasaan menikmati ‘surga’ bernama bumi Indonesia. Sungai-sungai, kebun, buah, pegunungan, pantai, udara bersih. Segalanya. Beberapa hari terakhir dan hari-hari yang akan datang ‘surga’ kita bakal jadi ‘medan perang’ (war zone), melawan virus berbahaya.
Tentu perang harus berusaha kita menangkan. Biar ‘prajurit’ yang ahli dan berwenang yang tetap di luar rumah, di pusat-pusat kesehatan. Selebihnya mari berdiam di rumah, banyak berdoa untuk mereka..
Jangan lupa bersyukur, Alhamdulillah. Sambil berusaha sebaik mungkin melakukan hifdzun nafs/menjaga dan merawat hidup (kehidupan). Semoga kita selalu diberi kesehatan, terhindar dari bala’ dan wabah.