Penulis: Luthfi Hamdani
Di tengah wabah yang sedang melanda, yang bisa kita lakukan selain berusaha dan berdoa adalah menunggu. Ya, menunggu yang dalam kamus dimaknai “tinggal beberapa saat di suatu tempat dan mengharap sesuatu akan terjadi (datang)”.
Menunggu hari-hari dimana kita bisa beraktivitas bebas (bisa ngopi dan diskusi) lagi: tanpa takut tertular virus, tanpa takut menulari orang lain, atau takut terkena beragam gejala klinis sebab virus, sampai takut mati. .
.
Belum apa-apa, masa inkubasi virus ini sudah mengharuskan banyak saudara kita ‘menunggu’– dalam isolasi mandiri selama 7-14 hari. Bahkan ada yang disuruh menunggu sampai 21 hari, untuk melihat kemunculan symptom atau gejala klinis ‘ketularan’ virus ini.
Tapi gak ada yang bisa dilakukan selain menunggu. Orang yang sehat harus diam menunggu di dalam rumah. Supaya rumah sakit tidak over kapasitas dan pekerja medis ndak mengalami burn-out atau kelelahan/stres sebab kelebihan kerja. .
.
Tapi kita terbiasa (dan harus terbiasa) dengan menunggu. Di antrean teller bank, menunggu e-KTP jadi, menunggu jodoh, menunggu punya anak, atau apalah. Juga kelak menunggu kiamat datang saat di alam kubur, menunggu antrean di padang mahsyar. Semua serba menunggu. .
.
Ada kalimat menarik dari Paulo Coelho tentang menunggu: “If pain must come, may it come quickly. I have a life to live, and I need to live it in the best possible. If he has to make a choice, may he make it now. Then I will either wait for him or forget him. Waiting is painful. Forgetting is painful. But not knowing which to do is the worst kind of suffering.”
.
Kutipan tadi berasal dari novel “By The River Piedra I sat down and wept” (Di Tepi Sungai Piedra Aku Duduk dan Menangis). Coelho dan kita punya tabiat yang sama. Kalau musti ada cobaan, segeralah datang, tapi segeralah juga pergi. Sebab: “Menunggu itu menyakitkan. Melupakan juga menyakitkan. Namun tidak tahu mana yang harus dilakukan adalah jenis penderitaan terburuk.” .
.
Situasi saat ini mengharuskan kita merasakan ketiganya. Tapi begitulah, sabar adalah pilihan terbaik. Tuhan bersama orang-orang yang sabar. Santai dan bahagia.