Banyak yang terjebak halusinasi. Terkurung dalam ketakutan, masalah, dan analisa penyelesaian (yang diciptakan sendiri). Pecah akalnya sebab isu, propaganda, dan penggiringan opini.
Mirip John Nash, dalam film A Beautiful Mind, hidupnya habis dalam halusinasi tentang Pentagon, Soviet, mata-mata, dan analisa kode matematisnya. Nash mengidap skizofrenia.
Beberapa calon sarjana suntuk merangkai permasalahan yang akan mereka cari sendiri pemecahannya. Beberapa kelompok jadi paranoia akan kehadiran komunis, beberapa memandang kejatuhan Bung Karno sebab ulah Soviet vs CIA. Flatter menuduh krisis pangan disebabkan ulah kelompok elit dunia, sementara kita sudah tidak lagi minat menanam padi.
Kita sama dengan Nash. Sama-sama terjebak. Sementara itu, Kyai Agus keliling-observasi guna membuktikan secara ilmiah bahwa Walisongo benar adanya. Menggugat tuduhan kelompok islam transnasional.
Kyai Agus juga mendirikan madrasah dan PAUD. Di lingkungan yang dominan kristiani. Memberi anak-anak susu dan vitamin setiap pagi. Mengajarkan islam tanpa memaksa kepada mereka yang beda, namun kebetulan sekolah disana. Tanpa koar-koar. Tanpa menyinggung islamophobia. Tanpa dalih melawan kristenisasi. Mengislamkan yang masih kecil-muda. Selebihnya menanggung biaya dengan uang pribadi.
Susah menemukan manusia yang benar hadir dalam realitas diri dan lingkungannya, sebagaimana Kyai Agus. Sementara itu, kisah John Nash adalah gambaran paling presisi bagi kondisi mental kita saat ini.
Coba cek film A Beautiful Mind, di situs LK21.