Pewarta: Rifqy Zulfikar K.
MADIUN- Virus covid-19 saat ini sudah menjadi bahan pemberitaan yang masif di Indonesia. Tidak lain karena penambahan jumlah orang yang positif terus meningkat setiap harinya. Akibat pemberitaan yang terlalu masif tersebut, akhirnya menimbulkan kepanikan pada warga desa.
Guna merespon keadaan tadi, Pemerintah Desa, BPD serta seluruh elemen masyarakat Desa Bancong, Madiun bergerak bersama untuk menggelorakan gerakan sikat corona sebagai program untuk menangkal penyebaran virus ini.
Adapun gerakan sikat corona ini bertujuan untuk mencegah penyebaran covid-19 agar tidak masuk di lingkungan Desa Bancong.
Dengan dikomando oleh Kepala Desa Bancong serta Babinsa dan Babinkamtibmas, BPD serta seluruh elemen masyarakat bergotong royong melaksanakan aksi tersebut.
Aksi dilakukan dengan pembentukan posko penanggulangan Covid-19, sosialisasi rutin, himbauan agar tempat umum seperti masjid dan warung untuk memasang hand-sanitizer, melarang kegiatan yang mengumpulkan banyak orang seperti hajatan dan yasinan untuk sementara waktu dan melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan desa.
“Aksi ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah covid-19 untuk masuk di desa Bancong dan memang sudah dianjurkan oleh kecamatan dan kabupaten seperti pembentukan posko serta penyemprotan disinfektan,” terang Ibnu Sujono selaku kepala Desa Bancong.
Menurut Azis Romli, sekretaris Desa Bancong, pelaksanaan penyemprotan disenfektan dimulai pada hari kamis pukul 07.00. Diawali dengan prosesi apel bersama oleh kepala desa, dilanjutkan dengan berkeliling melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan menggunakan pengeras suara.
“Pelaksanaan penyemprotan disinfektan hari ini dimulai dengan apel yang dipimpin kepala desa sekaligus nanti ada sosialisasi keliling menggunakan bende (pengeras suara) sebagai langkah awal pencegahan penyebaran virus ini,” pungkasnya
Selain itu, untuk para pendatang dari luar kota atau para pekerja yang pulang dari luar kota khususnya kota yang sudah memiliki daftar merah virus covid-19, dihimbau dengan diberikan surat dari desa untuk mengisolasi diri dirumah selama 14 hari.
Mereka juga diharuskan menghubungi call center yang ada di posko apabila merasakan gejala agar diberikan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk merespon gejala tersebut.
“Untuk pendatang atau pekerja yang mudik akan diberikan surat himbaun untuk melakukan karantina pribadi di rumah dan jika merasa tidak enak badan untuk segera menghubungi call center agar dapat diberikan arahan,” ujar Haniah selaku bidan desa.
Harapannya dengan digelorakannya aksi ini, dapat meningkatkan kesadaran warga desa Bancong. Mereka dapat ikut berpartisipasi untuk semangat mensukseskan aksi tersebut. Sehingga virus ini bisa di cegah agar tidak masuk di lingkungan desa.
Selain itu tidak lupa masyarakat dihimbau juga untuk terus memanjatkan doa untuk keselamatan seluruh bangsa dan negara sebagai ikhtiar untuk melawan virus covid-19.