Serangan besar pertama yang dialami Rusia dalam abad ke-20 terhadap susunan kehidupan sosial terjadi menjelang akhir Perang Dunia I. Rusia berhasil meruntuhkan kekuasaan monarkhi dan mendapat kesempatan mengembangkan system demokrasi untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Namun kedatangan Komunisme dibawah kendali kaum Bolshevik, dengan cepat mengahancurkan bangunan baru demokrasi antara bulan Maret dan November 1917. Kaum Bolshevik menggunakan tiga cara untuk melebarkan kekuasaan, dimulai dengan propaganda sebagai partai rakyat yang akan mengabdi kepada kemerdekaan, demokrasi, keadilan sosial.
Cara selanjutnya melakukan infiltrasi kedalam partai-partai lain, serikat-serikat kerja, dewan-dewan prajurit, dan badan-badan pemerintahan. Dan cara yang terakhir dalam kerja Revolusi adalah Kekerasan.
Revolusi komunis mampu menciptakan geloranya, dengan melenyapkan perbedaan kelas, jenis kelamin, atau kebangsaan.
Kemudian membuka dunia baru bagi orang-orang yang selama ini mendapat diskriminasi setiap kesempatan.
Kaum komunis memberikan iming-iming kepada rakyat perlu adanya perubahan di lapangan agrarian dengan melakukan perampasan tanah oleh kaum Tani. Upaya ini dilakukan untuk menjadikan pertanian sebagai usaha kolektif.
Kaum petani melihat ini bukan karena teori atau ideologinya, tetapi kaum Bolshevik berjanji untuk memberikan tanah meraka yang selama berabad-abad mereka inginkan.
Usaha kolektivitas pertanian ini hanya bertujuan merubah petani merdeka menjadi proletar pertanian yang terikat. Selain itu, perlunya tenaga buruh untuk industri-industri yang baru berkembang, buruh yang diperlukan hanya dapat diperoleh dengan jalan mekanisasi di bidang pertanian sehingga dapat menghemat tenaga manusia.
Dalam bidang industrialisasi, komunis mampu menampik serangan ganas Jerman dalam Perang Dunia II dengan menerima bantuan sejumlah perlengkapan-perlengakapan strategis dari Amerika Serikat.
Perubahan ekonomi Soviet lebih banyak berupa Negara Totaliter, karena Pemerintah menitikberatkan industri persenjataan sehingga tidak ada kekhawatiran mengenai perkembangan industri barang.
Tetapi kekuatan Negara tersebut tidak untuk membayangkan kesempatan bagi rakyat untuk menikmati kehidupan yang baik namun semua itu untuk kebutuhan berperang.
Akibat dari proses industrialisasi secara cepat ini menyebabkan berjuta-juta rakyat dipekerjakan selam bertahun-tahun dalam kamp-kamp kerja paksa sebagai tenaga buruh murah. Perubahan ekonomi Soviet telah gagal dalam menyelesaikan persoalan keadilan sosial.
Kaum komunis menegaskan bahwa persoalan yang memecah belah dunia tidak ada penyelesaian secara damai, bentrokan diantara usaha kapitalis perseorangan dengan kepemilikan umum atas alat-alat produksi.
Bagi komunis, damai atau perang bukanlah oposisinya terhadap kapitalisme, tapi keteguhan tekadnya untuk memaksakan ideologinya dengan kekerasan senjata.
Tokoh- tokoh Rusia adalah hasil dari Komunisme. Pengalaman akan menunjukkan apakah mereka mempunyai sifat-sifat kepemimpinan yang lebih dari kesanggupan berorganisasi dan sifat yang tidak mengenal belas kasihan.
Kelemahan pokok komunisme ialah di antara perbedaan cita-cita dan kenyataan. Para pemimpinnya mengemukakan cita-cita yang membubung tinggi untuk pembaharuan kembali umat manusia, tetapi menggunakan cara-cara diluar peri kemanusiaan.
Inti kesimpulan dari strategi Komunis jangka panjang terdapat didalam konsep mengenai empat ketegangan pokok yang terdapat di dunia:
- Ketegangan diantara kaum kapitalis dan kaum proletar
- Ketegangan diantara Negara-negara imperialis dan derah-daerah jajahan
- Ketegangan diantara Negara-negara imperialis yang bersaing
- Ketegangan diantara Negara Komunis dan Negara-negara Kapitalis
Penulis: Urtha Dwi (Malang)
Referensi:
Ebenstein,William, 2006, Isme-Isme Yang Mengguncang Dunia, Yogyakarta: Narasi