Oleh: Drs. H. Mustofa Alchamdani, MSI

Puasa membentuk tiga karakter umat islam, yang dengan tiga karakter itu Allah SWT akan memudahkan ke jalan kemudahan menuju kebahagiaan di dunia dan dan akhirat.

Kasih sayang dan nikmat Allah SWT yang diberikan kepada kita sangat besar sekali, bahkan tidak ada satupun manusia sejagat ini yang mampu menghitungnya. Puasa termasuk nikmat dan sekaligus kasih sayang Allah yang diberikan kepada kita.

Kalau kita berfikir yang diperintahkan berpuasa di bulan ramadhan adalah orang-orang yang beriman dengan ending membentuk orang orang yang beriman menjadi muttaqiin. Yaitu orang orang yang dapat melaksanakan perintah Alloh dan menjauhi larangan-larangan Allah SWT.

Di luar bulan ramadhan, banyak di antara kita atau bahkan kita sendiri sering berbuat khilaf atau kesalahan bahkan kadang dosapun diterjang. Mari kita mencoba muhasabah:

Allah SWT jelas-jelas mengingatkan kita bahwa tujuan diciptakan jin dan manusia adalah untuk beribadah, tapi nyatanya banyak waktu yang kita habiskan dalam kehidupan ini jauh dari nilai ibadah.

Allah SWT memerintahkan kita untuk memperbanyak dzikir kepada-Nya, tapi justru kita sering melupakan-Nya. Bahkan dalam shalatpun, konsentrasi kita kadang buyar bukan ingat pada-Nya, malah ingat selain Alloh SWT.

Allah SWT memberi petunjuk hidup manusia berupa kitab suci Al Qur’an, nyatanya kita lebih susah dan menyesal apabila tidak baca Koran atau berita di Google dalam satu hari. Tapi, tidak pernah susah atau menyesal kalau tidak baca Al Qur’an dalam sehari.

Allah SWT memberikan harta benda kepada kita dan diingatkan bahwa sebagian harta yang kita miliki ada hak fakir miskin tapi kita berat hati untuk mengeluarkan infaq shadaqoh, apalagi zakatnya.

Allah SWT sering mengingatkan kita akan janji-janji dan pahala dari-Nya di setiap perbuatan kita, tapi kadang kita ragu akan kebenarannya.

Maka, kita bersyukur pada Alloh yang menjadikan bulan ramadhan ini, laksana kawah ‘chondrodimuko’ yang men-servis, membersihkan dan menjadikan kita menuju jati diri manusia sesungguhnya.

Yakni agar kita menjadi orang yang bertaqwa. Dan keyakinan yang kita miliki sesuai arahan Allah SWT, bahwa yang paling mulia di sisi Allah adalah orang-orang yang bertaqwa.

Efek dari ibadah puasa di antaranya membentuk tiga karakter yaitu :

Menjadikan Seseorang Sadar dan Mau Membelanjakan Hartanya di Jalan Allah SWT.

Rasa haus dan dahaga yang dirasakan dalam berpuasa menimbulkan rasa dalam hati, betapa menderitanya orang-orang yang fakir dan miskin dalam kehidupannya, mereka tidak hanya satu bulan saja menahan haus dan lapar tapi setiap hari, selama hidupnya bergelut dengan kesusahan.

Puasa menjadikan seseorang sadar dan ikhlas untuk membelanjakan hartanya dengan membayar zakat, infaq dan shadaqoh sebagai refleksi ketaatannya pada Alloh SWT.

Memantapkan Seseorang Menjadi Orang yang Bertaqwa.

Dalam berpuasa,  kita di didik untuk selalu ingat kepada Allah SWT dalam keadaan bagaimana dan dimana saja selalu merasa diawasi oleh-Nya. Memunculkan ghirah yang luar biasa dalam melaksanakan ibadah sholat, menjadi rajin dan berjamaah, lebih banyak membaca kalam Ilahi dan menyesal kalau tidak membacanya. Puasa juga menyebabkan meningkatnya ibadah sunah, dan sebagainya.

Maka ramadhan merupakan karunia-Nya yang sangat besar, mampu mendekatkan kita sedekat-dekatnya dengan sang maha pencipta.

Menjadikan Seseorang Selalu Yakin Akan Kebenaran Janji-Janji AllaH SWT.

Puasa memberikan efek luar biasa terhadap keyakinan kita, bahwa sekecil apapun yang dikerjakan manusia pasti akan ada balasannya di sisi  Allah SWT. Kalau perbuatan jelek ada  perhitungannya, juga kalau perbuatan baik pasti ada pahalanya.

 Sementara salah satu pahala dan kenikmatan yang terbaik adalah surganya Allah SWT.

Ketiga sifat atau karakter inilah yang akan menjadikan seseorang akan dimudahkan oleh Allah SWT menuju kebahagiaan dan kemuliaan baik di dunia dan akhirat nanti. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Lail ayat 5-7 yang artinya :

“(5) maka barang siapa memberikan (hartanya di jalan Allah SWT) dan bertaqwa (6), dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), ( 7 ) maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kemudahan (kebahagiaan).”