Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang digunakan untukmengukur keberhasilan perekonomian suatu negara. Ukuran ini menitikberatkanperhatiannya pada kenaikan PDB (Produk Domestik Bruto).
Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah.
Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makroekonomi dalam jangka panjang, dari periode ke periode lainnya, kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat.
Pandangan Ekonomi baru menganggap tujuan utama pembangunan ekonomi bukan hanya pertumbuhan Produk Domestik Bruto semata, tapi juga pengentasankemiskinan, penanggulangan ketimpangan pendapatan dan penyediaan lapangan kerjadalam konteks perekonomian yang terus berkembang.
Karena sejatinya tujuan dari pertumbuhan ekonomi adalah untuk kepentingan semua lapisan agen ekonomi, baik dari masyarakat, pemerintah, dan perusahaan.
Pencapaian pembangunan dan pertumbuhan ekonomi akan sangat tidak baikjika kesejahteraan tidak terjadi di masayarakat. Apalagi kita sebagai penganut sistem Demokrasi Pancasila dimana keukuasaan tertinggi ada dan ditujukan kepada rakyat.
Kemiskinan dapat diartikan sebagai ketidakmampuan untuk memenuhi standar hidup minimum Kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus dipenuhi tersebut meliputi pangan, sandang, papan, pendidikan, dan kesehatan.
Kemiskinan dapat dibedakan berdasarkan : (1) Ukuran pendapatan, yaitukemiskinan absolut dan kemiskinan relatif. (2) Pola waktu, kemiskinan dapatdibedakan menjadi empat, meliputi :
Pertama Rersistent proverty, yaitu kemiskinan yang telah kronis atau turun menurun; yang kedua Cyclical poverty, merupakankemiskinan yang mengikuti pola siklus ekonomi secara keseluruhan; dan yang ketiga adalah Seasonal poverty,adalah kemiskinan musiman yang sering dijumpai pada kasus nelayan danpertanian; dan yang terakhir Accidental poverty, yaitu kemiskinan yang tercipta karena adanya bencana alam, konflik, dan kekerasan, atau dampak dari suatu kebijakan tertentu yangmenyebabkan menurunnya tingkat kesejahteraan suatu masyarakat
Menyelesaikan masalah kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi tidak dapat kita lakukan secara linier atau bersama-sama karena terkadang pada suatu titik terkadang pertumbuhan ekonomi justru menyebabkan terjadinya kesenjangan atau tidak terlalu berimbas pada penurunan kemiskinan, hal ini dibuktikan dari beberapa riset yang menyatakan bahwa kenaikan pendapatan suatu daaerah terbukti tidak terlalu berpengaruh terhadap penurunan jumlah penduduk miskin.
Beradasarkan penjelasan diatas saya mengasumsikan sebuah skema pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan yang terjadi di Indonesia.
Catatan :
- Dalam menyelesaikan permasalahankemiskinian pemerintah tidak bisa meringkas dengan melaksanakan program yangtujuannya untuk meningkatkan perekonomian semata, seperti Investasi, Mengurangi Pajak dan Meningkatkan Belanja Pemerintah (Pola siklus pertumbuhan keynesian) karenakedua hal tersebut berbeda ranah penyelesaiaan dan masing – masing membutuhkanpenanganan khusus.
- Untuk meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah harus terus membangun Infrastruktur meskipun dampaknya tidak populis atau dirasakan secara langsung akan tetapi infrastruktur harus terus dibangun.
- Tekhnologi berupa Mesin, tekhnologi informasi dan Sumber daya manusia harus selalu up to date dan saling berkesinambungan agar tercipta sinergitas antara ketiganya sehinggapembangunan akan terus terjadi berkelanjutan.
- Transparansi pemahaman tentang modal guna pembangunan ekonomi kepada masayarakat harus terus dilakukan hal ini bertujuan untuk menggiring iklim dan kepercayaan masayarakat yang juga sebagai agen ekonomi agar selalu terpacu dan bersinergi dalam pembangunan perekonomian.
- Menaggulangi kemiskinan yangdialami penduduk miskin harus tepat akurat dan sesuai kebutuhan, di Indonesiaselain modal uang dan tekhnologi. Mental untuk mendapatkan pendapatan yangtinggi juga harus ditanamkan kepada penduduk miskin yang ada di Indonesia.
Oleh : Galih Ramadhan Febrianto, SE (galihrf50@gmail.com)
Magister Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Diponegoro