Oleh: Hattanicus

Manusia adalah makhluk sosial, yang mana mereka tidak bisa hidup sendiri-sendiri. Mereka pasti akan memerlukan bantuan orang lain dalam kehidupannya. Oleh karena itu, manusia selalu bergotong royong dan bekerja sama untuk melanjutkan kelangsungan hidupnya.

Di dalam al-Quran juga dijelaskan bahwa manusia diciptakan sebagai khalifah di muka bumi ini. Meskipun ada beberapa ayat yang menjelaskan bahwa manusia dapat pula membawa kerusakan di muka bumi.

Istilah kerusakan di muka bumi memiliki makna yang sangat luas, bisa saja mereka merusak lingkungan dan ekosistem yang ada. Hal itu juga dapat menjadikan suatu bencana tersendiri apabila manusia melakukan kerusakan yang terus menerus.

Bencana ini dikelompokkan menjadi dua yaitu bencana yang terjadi karena ulah manusia dan bencana yang terjadi karena alam itu sendiri atau alami.

Baru-baru ini, tepat pada tanggal 20 Oktober 2019, telah terjadi bencana alam. Kecamantan Bumiaji kota Batu menjadi salah satu yang terkena dampak paling besar akibat adanya bencana angin topan.

Tidak bisa dibantah, angin tersebut telah memporak-porandakan kecamatan Bumiaji. Beberapa warga yang terdampak bencana terpaksa dipindahkan ke lokasi pengungsian untuk sementara waktu, hingga keadaan menjadi normal lagi.

Bencana angin topan di Bumiaji telah membuat warga mengalami kerugian yang ditaksir hingga miliyaran rupiah. Rumah warga meengalami kerusakan hingga atapnya rusak, bahkan toko semi permanen yang menjadi salah satu mata pencaharian warga sekitar telah hancur.

Angin topan tersebut juga telah menumbangkan banyak pohon, baik yang besar maupun kecil. Sektor perhutanan menjadi salah satu pihak yang memiliki kerugian paling besar. Rasa simpati dan empati dari warga sekitar kota Batu maupun di luar kota Batu muncul melihat dampak dari bencana.

Selain itu, ormas sekitar juga membuka posko bencana untuk memenuhi kebutuhan hidup selama berada dalam pengungsian. Beberapa warga pengungsi sudah ada yang kembali ke rumahnya masing-masing dan dibantu oleh ormas untuk turut serta membersihkan puing-puing bangunan yang masih berserakan dan bangunan yang tertutupi oleh debu.

Ketua BNPB kota Batu menyatakan pihaknya menerima bantuan berbentuk uang dan logistik  karena sudah terlau terbatas. Sehingga menjadi dorongan untuk kader PMII sebagai ormas khususnya di kalangan mahasiswa juga tidak mau ketinggalan dan turut serta untuk terjun langsung ke lokasi yang terkena bencana.

Salah satunya PMII Rayon Ekonomi “Moch.Hatta” Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, yang turut andil  dalam membersihkan puing-puing bangunan yang berserakan. Pada kawasan tersebut, terlihat masih banyak debu yang masuk ke dalam rumah dan tempat ibadah serta pengairan yang tidak maksimal.

Sebagai kader pergerakan, kegiatan tersebut menjadi salah satu pengalaman yang berharga dan juga sebagai suatu langkah konkrit untuk membantu masyarakat. Serta tidak lupa akan esensi menjadi manusia adalah supaya dapat membantu dan bermanfaat untuk sesama.

Sebait lagu ini semoga bisa menjaga asa kita untuk terus bergerak melewati zona nyaman yang terlalu biasa dilakukan.

Kemanusiaan itu

Seperti terang pagi

Rekahkan harapan

Menepis kabut kelam

(Efek Rumah Kaca; Seperti Rahim Ibu)