Ghofirudin adalah pegiat sastra dan literasi yang lahir dan besar di Trenggalek, menerbitkan beberapa buku puisi dan cerpen.
PUSINGKU
aku putuskan,
aku berbelok menuju pantai,
kabur dari hingar-bingar
kemunafikan segala andai
aku ingin pantai,
aku ingin santai,
menikmati keindahan
debur ombak samudra
yang mampu menggetarkan
jiwa.
kepalaku terlalu pusing
jiwa ini terlalu lama berkelana
di dalam tubuh dunia,
hingga menjadi pengecut,
hingga menjadi penakut,
hanya karena naluri kecil
yang menjadikan pikiran kerdil.
aku tidak ingin itu.
aku putuskan,
pusingku bukan karena aku,
pusingku karena cintaku
tidak menyentuh selain aku,
pusingku bukan karena manusia
mengabaikanku,
pusingku karena hidupku
masih jauh dari jalan itu,
hidupku belum mampu berjalan
berdampingan dengan matiku,
fanaku belum tertuju untuk abadiku.
(Trenggalek, 18 Agustus 2016)
KETINGGIAN DUNIA
jika atap itu tidak di atas
tidak ada yang harus naik
tidak ada yang harus jatuh
tidak ada yang harus mati
atas itu mestinya abadi
tidak boleh rusak.
atas itu tinggi
tinggi itu mulia
tapi,
inilah dunia
seisinya saling hancur
menghancurkan,
saling jatuh menjatuhkan
sedalamnya
hanyalah jebakan-jebakan
gelap sesat sekarat
terang perlahan tersingkap
(Trenggalek, 24 Maret 2016)
GILAKU NAIK TINGGI
pagi ini gilaku naik tinggi
setinggi mata-mata sayu
memandang kelam dunia
tersaruk-saruk langkah kakiku
menjejak jengkal tanah yang
sucinya telah terkebiri
pikirku menghadiri kebisuan
terlepas gairah, amarah
darah-darah meluap-luap
mendekap dekap
mengecup kecup
memeluk peluk
sereguk gila yang meninggi
malu sunyi,
namun berasu hati
(Trenggalek, 15 September 2016)
PENJAGA MALAM
penjaga malam
jagalah malam-malam kesunyian
jangan kau terpejam mata
menikmati hangat ruang
dengan pendar-pendar cahaya
penjaga malam
jangan kau takut pada kelam
pada kegelapan di sudut-sudut
pada cicit tikus-tikus
jangan takut pada nafas yang mendengus
pada suara-suara yang gemrujus
suara-suara yang tak kasat mata
penjaga malam
kau tak mungkin bisa melihat suara
dengarkan saja keindahannya
jangan kau terusik dengan gemerisik
jangan kau terkencing dengan suara angin
atau pada suara-suara yang kemlinting
penjaga malam
malam-malam bisakah kau berputar
nyalakanlah cahaya di kegelapan hati
setiap insan
(Trenggalek, 17 September 2016)
Tulisan pertama kali dipublikasikan di https://sastratepian.blogspot.com/.