Oleh: Drs. H. Mustofa Alchamdani, MSI

Allah SWT mengingatkan kita semua untuk bersyukur kepada-Nya dan kepada kedua orang tua, yakni ibu dan bapak kita ( QS Luqman ayat 13 ). Dari situ, coba dengan hati yang bersih, fikiran yang jernih kita renungkan betapa besarnya peran, jasa, fungsi, serta kedudukan ayah dan ibu kita dalam kehidupan ini, sampai-sampai Allah menyandingkan kata orang tua dengan diri-Nya.

Minimal yang bisa kita hasilkan dari renungan kita adalah:

Pertama, Selama dalam kandungan ibu, kita makan minum, bergerak bahkan bernafas semua membutuhkan jasa ibu, kita yang sangat lemah berlindung di rahim ibu (fii qoroorim makin).

Betapa hebatnya perjuangan seorang ibu selama 9 bulan dengan bangga, tulus, ikhlas dan ridho menjaga amanah dari Alloh SWT meski semakin lama semakin berat, capek, dan lemah yang bertambah tambah “wahnan ‘ala wahnin”. 

Lisan serta hatinya bahkan sering diiringi tetesan air mata tidak henti-hentinya memohon kepada sang Khaliq agar diberi kekuatan dan mutiara buah hatinya nanti lahir dalam kondisi sehat, sempurna sebagai manusia.

Sedang sang ayah bekerja banting tulang mengais rizqi untuk menafkahi keluarganya, dengan ketegaran, ketabahan kesabaran menjaga fisik, jiwa,dan perasaan istrinya agar mampu mengemban amanah yang sangat berat menjaga merawat buah hatinya, maka semakin mendekat pada Ilahi dengan untaian untaian do’a karena yakin bahwa Allah-lah tempat menggantungkan segala sesuatu.

Kedua, Perjuangan maha dahsyat ketika detik melahirkan.diiringi rasa sakit, rintihan, tangisan yang tak henti-henti, jiwa, raga bahkan nyawa dipertaruhkan untuk lahirnya kita di dunia ini.

Sang ayah dalam hatinya dipenuhi dahsyatnya rasa kecemasan atas keselamatan istri dan buah hatinya.

Ketiga, Begitu lahir kita hanya bisa nangis dan tidak bisa apa apa, telinga, mata lesan dan anggota tubuh lainya meski secara fisik sudah ada tapi belum bisa di fungsikan. Disinilah peranan orang tua yang dengan kesabaran, ketlatenan dan ketabahan membimbing kita serta mengharap pertolongan pada Allah hingga kita bisa mendengar, melihat berbicara, berjalan, makan minum dan lain lain.

Ya Allah, masih banyak lagi peran orang tua kita dalam kehidupan ini. Bahkan kita tak akan mampu untuk menghitungnya.

Makanya buang jauh jauh dalam dirimu hati, ucapan, perbuatan yang tidak hormat, berperilaku ta’dhim-lah, serta berbakti pada kedua orang tuamu.!!

Maka sejauh eksistensi kita: Berusahalah membuat hati orang tua senang, patuhlah terhadap perintahnya.

Do’akan mereka selalu mendapat kasih sayang, dilindungi, dan mendapat  ridha dari Alloh SWT. 

Raihlah ridho orang tuamu karena itu sebagai sarana menggapai ridha-nya Allah.

Dengan begitu insyaalloh hidup kita akan dimudahkan dan terus dapat bimbingan kejalan yang lurus dari Allah, hingga keberhasilan dan kebahagiaan akan kita raih.