Pertama, Vatikan dimana semua warga negaranya adalah orang Katolik Roma. Namun, dengan jutaan wisatawan yang berkunjung setiap tahun, ada banyak Muslim yang singgah disana.

Kemudian, jumlah Muslim (selain wisatawan dan diplomat) tidak signifikan di Andorra, San Marino, Liechtenstein, Slovenia, Montenegro, Malta, Lituania, Latvia, Estonia, Moldova dan Armenia. Islam tidak berperan dalam kehidupan politik, budaya dan sosial di sana.

Bangsa Amerika Tengah dan Selatan (kecuali Brasil dan Argentina, di mana ada beberapa imigran Muslim) hampir seluruhnya Kristen atau ateis. Di Afrika, mayoritas orang di Angola, Botswana, Zambia, Zimbabwe, Malawi, Namibia, Swaziland, Lesotho, Madagaskar dan Afrika Selatan menjalankan agama Kristen atau kepercayaan tradisional. Sementara ada beberapa jumlah Muslim, tapi ini tidak signifikan.

Di Papua Nugini dan di pulau Oceania jumlah umat Islam sangat kecil, mungkin hanya sekitar 5000 orang digabungkan. Di Asia, Bhutan, menjadi negara Buddha, memiliki sekitar 0,2% populasi Muslim yang tidak mempengaruhi kehidupan politik, budaya dan sosial apapun. Mengingat jumlah penduduk Bhutan, kita tidak akan menemukan seseorang yang mengatakan “Salam Aleikum” di sana.

Selain itu, jumlah warga Muslim di samping tidak diperhatikan di Laos (0,01%) dan Korea Selatan (sekitar 10 ribu, kebanyakan orang asing dengan visa kerja dan /atau izin tinggal).

Juga belum pernah ada informasi yang menyebutkan bahwa umat Islam terlihat di Korea Utara, di mana agama apapun secara resmi sulit masuk kesana. Namun, ada juga beberapa orang Muslim di Korea Utara, yaitu beberapa diplomat (kebanyakan orang Iran).