Karanganyar – Salah satu peserta KKNT “MBKM WUJUDKAN DESA BANGKIT” Universitas Slamet Riyadi Surakarta (UNISRI), Sigit Priyono dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Naili Amalia, S.E, M.M. melaksanakan program KKNT yaitu Sosialisasi ”pentingnya Protokol Kesehatan, Vaksinasi dan Digital Marketing untuk hadapi Bisnis di tengah pandemi”.
Mahasiswa KKNT, Sigit Priyono dalam keterangan tertulis menyampaikan Program Kerja KKNT “MBKM WUJUDKAN DESA BANGKIT” dilaksanakan mulai tanggal 26 Juli sampai dengan 31 Agustus 2021. Dipilihnya program ini dikarenakan dari survey sebelum dilaksanakannya KKN di Desa Kalisoro, Tawangmangu hampir sebagian warganya masih banyak yang tidak taat pada Protokol Kesehatan pada saat mereka menjalani aktivitas biasa ataupun sedang dikumpulan keramaian.
Disisi lain, masih juga ditemui fakta bahwa warga masyarakat tidak taat terhadap ProKes. Mereka tidak pula sesegera mungkin mengikuti Program Vaksinasi yang diadakan oleh pemerintah untuk tujuan Herd Immunity di Indonesia. Masih banyak alasan warga Kalisoro tidak mengikuti Program Vaksinasi, misalnya kurangnya sosialisasi pemerintah, kurangnya pihak yang mau mengedukasi pentingnya vaksinasi, banyak berita Hoax yang mengelilingi masyarakat yang mengatakan bahwa efek samping vaksin bisa berakibat buruk ke tubuh orang yang disuntik.
“Banyak masyarakat di Kalisoro ini percaya bahwa imun warga desa mereka sudah kuat, lalu tidak adanya warga Kalisoro yang terkena Covid membuat warga masyarakat merasa tidak terlalu penting penerapan Prokes terutama penggunaan Masker. Maka dari itu, dengan adanya saya disini ingin mengajak warga masyarakat untuk memahami secara mendalam tentang pentingnya penerapan Prokes dan penggunaan masker. Saya juga akan membuat tempat masker yang saya letakkan di rumah tokoh masyarakat Kalisoro ini agar nantinya masyarakat bisa dengan cuma-cuma mengambil masker secukupnya agar sedikit demi sedikit tercipta program “Wajib Masker” yang merupakan Program Kerja teman satu kelompok saya,” paparnya.
Lebih lanjut disampaikan, tujuan kedua dari program kerja yang dilaksanakan yaitu melakukan edukasi tentang bagaimana cara membangkitkan ekonomi warga di sektor UMKM yang terdampak pandemi melalui Digital Marketing. Banyak usaha lokal yang ada di desa Kalisoro. Kelompok tani yang berada di salah satu RW di desa Kalisoro merupakan kelompok tani yang secara nyata membuat usaha makanan ringan dengan produk yang dihasilkan sangat bisa memanjakan lidah bagi para penikmatnya.
“Sebelum pandemi ini kami bisa menjadi pemasok jajanan makanan ringan ke tempat berjualan di banyak wisata di Tawangmangu, hanya saja karena dampak pandemi ini akibatnya penjualan kami jadi sedikit menurun. Kami tidak pernah dan tidak tahu penggunaan media internet untuk pemasaran Produk kami mas, karena biasanya kami menawarkan produk dan melakukan penjualan secara langsung,” ujar salah satu anggota kelompok tani RW 3.
“Dalam penjelasannya tidak hanya memberikan teori saja tetapi juga memberikan contoh sehingga dengan mudah memahami apa itu digital marketing. Serta mereka memberi contoh pihak yang sudah menerapkan digital marketing ini mulai dari pembuatan konten pemasaran hingga pelayanan calon konsumen yang melakukan pemesanan lewat media online,” tuturnya lagi.
Dengan terlaksananya program ini, pihaknya berharap pelaku UMKM kelompok tani RW 3 dapat mengembangkan pasarnya menjadi jauh lebih luas dan bisa membantu peningkatan pendapatan dimasa pandemi Covid-19. Serta menambahkan penerapan digital marketing sebagai sarana promosi mereka.