Penulis: Nadira Syafira Berliani (Malang)

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang tergabung dalam kelompok 9 terlibat dalam program kampus Pengabdian Mayarakat oleh Mahasiswa (PMM) gelombang 4. Kelompok ini terdiri atas 5 anggota yang bernama Nadia, Alesia, Rindi, Tamara dan Nasrul.

Mereka berlima menjalankan salah satu program kerjanya di era pandemi Covid-19. Meskipun dalam kondisi berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tetapi tidak mengurangi semangat untuk menyelesaikan program PMM ini.

Pandemi Covid-19 yang telah menyerang seluruh belahan dunia pada akhir 2019 hingga sekarang telah menyebabkan jutaan korban jiwa menghilang. Sejauh ini belum ditemukan obat spesifik yang dapat menyembuhkan pasien yang terjangkit virus ini.

Banyak pihak yang menyarankan untuk meningkatkan imunitas dengan menerapkan pola hidup yang sehat serta mengkonsumsi ramuan herbal seperti tanaman toga.

Tanaman Obat Keluarga atau biasa disebut Toga merupakan tanaman yang biasa kita jumpai sebagai hasil budidaya rumahan. Selain dapat digunakan sebagai bahan campuran masakan, tanaman ini berkhasiat sebagai obat herbal dan peningkat imun tubuh.

Selama ini masyarakat umumnya hanya tau menanam tanpa tau cara memanfaatkannya. Misalnya jika ada anggota keluarga yang sakit banyak orang yang lebih memilih untuk mengkonsumsi obat kimia daripada obat yang terbuat dari bahan alami seperti tanaman TOGA.

Maka dari itu, mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa mempromosikan tanaman toga agar dapat digunakan dengan maksimal di masa pandemi ini. Kegiatan pembuatan jamu herbal dengan memanfaatkan tanaman toga ini dilaksanakan pada 19 April 2021 di Kelurahan Kejayan, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan.

Dalam kegiatan ini anggota kelompok belajar mengenai proses pembuatan jamu dengan produsen jamu rumahan yang merupakan anggota warga setempat.

Baca juga: Cara Mengubah Masalah jadi Ide Usaha

Melihat kebutuhan sekarang yang menuntut masyarakat agar memperkuat imunitas tubuh maka produsen jamu memperlihatkan proses pembuatan jamu Cororo. Bahan yang menjadi highlight dalam jamu ini adalah jahe dan kunyit, kedua bahan tersebut berfungsi sebagai meningkatkan daya tahan tubuh karena jahe dikenal sebagai tanaman bersifat imuno modulator yaitu senyawa yang dapat meningkatkan fungsi dan sistem imun tubuh.

Selain jamu Cororo produsen juga memperkenalkan produk andalan mereka yaitu bir plethok, “kalau bir plethok ini minuman khas betawi, rasanya enak mbak bahan-bahannya juga hampir sama dengan Cororo”, ujar ibu Dewi, salah satu produsen jamu.

Harapan dari dilaksanakannya program kerja ini tidak lain agar masyarakat lebih memperluas wawasannya tentang manfaat tanaman toga disekitar rumahnya yang mengandung banyak khasiat untuk kesehatan tubuh di masa pandemi. Semoga kegiatan ini nantinya memotivasi masyarakat untuk lebih kreatif dan menerapkan pola hidup sehat untuk menjaga daya imun dari virus Covid 19.

Proses Pembuatan Jamu Herbal

Proses produksi jamu herbal

Anggota kelompok bersama warga.