KOTA BATU – Desa wisata menjadi unggulan pemerintah dan masyarakat Kota Batu disamping objek-objek wisata artifisial. Salah satu objek desa wisata di kawasan Wisata Agro Bumiaji adalah wisata petik jambu Kristal.
Selain mampu menarik wisatawan, wisata petik jambu Kristal juga memberdayakan warga sekitar untuk menjadi pekerjanya, khususnya ibu-ibu untuk mengelola pohon dan buah jambu. Hal ini diungkapkan oleh Ahmad Marjuki (32), yang bertugas di bagian riset wisata petik jambu Kristal.
“Kami tetap kerjasama dengan warga sekitar. Jadi kami yang punya seritifikat indukannya, nanti dibagikan ke petani untuk ditanam, selanjutnya petani menjual buahnya kesini atau bisa juga ke tempat lain. Ada juga yang bekerja harian mengelola pohon dan buah di lahan ini,” ujarnya.
Guna bersaing dengan wisata-wisata artifisial atau wisata buatan di kota Batu, Marjuki menuturkan pihaknya berupaya lebih menekankan ciri khas berupa wisata desa sebagai keunggulan.
“Jadi memang mengunggulkan wisata desanya. Sedangkan untuk promosi kami menggunakan media sosial, mengoptimalkan liputan dari wartawan, kerjasama dengan universitas dan dinas-dinas pemerintahan dan yang terpenting adalah informasi yang disebarkan dari mulut ke mulut oleh pengunjung,” ujar Marjuki.
Salah satu yang sedang dikembangkan lebih lanjut oleh wisata petik jambu Kristal adalah pertanian menggunakan Internet of Things. Jadi setiap tumbuhan dipasang sensor untuk mengukur PH tanah, tingkat kebutuhan air sampai jadwal untuk pemberian pupuk.
“Teknologi ini kami ujicobakan dengan beragam media tanam, mulai hidroponik sampai aquaponik. Dengan digital farming ini kami berharap warga kota yang terbatas lahan dan waktu bisa tetap bertani,”
Marjuki juga menuturkan pihaknya bersama mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang tengah mengembangkan aplikasi bernama “Blynk” yang kelak bisa diunduh gratis di Google Playsotre.
“Dengan aplikasi tersebut, warga kota yang sedang bepergian bisa dengan mudah mengontrol perkembangan tanaman mereka. Misalnya untuk menyiram tanaman cukup dengan membuka aplikasi, nanti dengan sistem drip berupa selang-selang air yang ditancapkan pada setiap tanaman, maka bisa dilakukan proses menyiram secara otomatis,” ujarnya.