Penulis: Dafa Achmad, Banyuwangi

Sebentar lagi Ramadhan akan meninggalkan kita, Tinggal hitungan jam saja kita akan memasuki bulan baru. Dimana pada bulan itu, semua umat muslim kembali fitrah (suci) lagi, Amiin yaa robbal alamiin. Semua oleh Allah SWT dibuat terlihat indah pada bulan itu, kita saling memaafkan, bercanda gurau, sanak famili yang di perantauan semua pulang, rindu kampung halaman, bertemu teman kecil. Semua dibuat begitu indah oleh Allah SWT di bulan itu.

Bulan syawal, setelah berpuasa sebulan, menahan seluruh hawa nafsu. Allah SWT membalas semua susah payah kita di bulan syawal, yang biasa kita sebut lebaran. Bulan dimana kita dikembalikan lagi oleh Allah SWT suci lagi, seperti fitrahnya manusia yang baru lahir, tidak membawa dosa sekecil apapun, semua dosa kita insyaallah akan diampuni oleh yang Maha Pengampun. Tidak mungkin Allah SWT tidak membalas semua susah payah kita, tidak mungkin Allah SWT membiarkan usaha hamba-Nya sia-sia, Dia pasti akan membalasnya.

“saksikanlah hamba-hambaKu yang telah berpenampilan kusut lagi berdebu, persaksikanlah bahwa Aku telah mengampuni dosa-dosa mereka”(riwayat at thabrani, ibnu Hibban dan dinyatakan sebagai hadits hasan oleh Albani)

   Dari hadits diatas, kita mengetahui bahwa Allah SWT memang tidak akan menyia-nyiakan susah payah hambanya untuk mengenal-Nya. Oleh karena itu kita tidak usah berkecil hati dalam merayakan hari raya Idul fitri tahun 2020 ini. Kita sekarang sedang diuji oleh Allah SWT dengan adanya wabah ini. Tidak perlu takut bila kita tidak berkunjung ke rumah tetangga maka tidak akan diampuni oleh Allah SWT dan puasa kita tidak diterima, tidak afdol katanya bila tidak bertamu ke tetangga maupun saudara. 

   Ingat bahwa Allah SWT memiliki caranya sendiri dalam menerima amalan hamba-Nya dan Dia tidak akan menyia-nyiakan susah payah hamba-Nya. Tidak perlu sedih bila kita yang berada di zona merah tidak bisa melaksanakan sholat ied berjamaah di masjid, jangan takut sholat kita tidak diterima jika melaksanakan sholat ied di rumah. Allah SWT melalui wabah ini memberi kita keringanan tidak perlu sholat di luar rumah. Ikuti saja perintah pemerintah, toh tidak menyuruh kita dalam kemaksiatan, jadi tidak perlu menghujat pemerintah kafir, Indonesia thogut atau apalah itu. Jangan lupa, mereka dalam memberikan keputusan ini telah bermusyawarah dengan para ulama’ di negeri ini. Para ulama’ itu bukanlah orang yang tidak paham agama, tapi merekalah orang yang mengenal agama ini lebih dalam dibanding dengan kita orang yang masih awam.

    ليس العيد لمن ذهب في اي المكان***انما العيد لمن يزيد الايمان

Tidaklah ‘ied itu bagi orang yang melakukan perjalanan kesana dan kemari, namun bagi orang yang bertambah keimanannya

   Jadi tidak perlu berkecil hati jika tidak bisa pulang ke kampung halaman. Kan masih bisa bertukar maaf melalui kecanggihan teknologi jaman sekarang. Yang berada di zona merah, jangan kerasa kepala untuk pulang kampung. Presentase menyabar luasnya wabah ini akan lebih besar jika tetap keras kepala untuk pulang kampung. Jika kalian sayang dengan keluarga di kampung, maka indahkanlah protokol pemerintah, sebagaimana yang telah diterangkan pada kaidah fiqh:

 درء المفاسد اولى من جلب المصلح

“Menghilangkan kerusakan lebih di dahulukan daripada mengambil sebuah kemaslahatan”

   Pulang kampung adalah sebuah kemaslahatan, dimana kita bisa bertemu dengan sanak famili yang merantau. Tetapi tidak pulang kampung dikarenakan takut menyebarkan wabah itu lebih penting. Karena menolak kerusakan. Kita yang berada di zona merah pun dilarang melaksanakan sholat ied berjamaah di masjid masjid. Itu benar, karena termasuk menghilangkan kerusakan. Fiqh itu pelajaran yang sangat luas, jika ingin menjadi orang yang bijaksana, maka pahamilah fiqh. Para ulama itu adalah orang orang yang paham agama ini lebih dari kita, dan juga mereka tidak menyuruh kita berbuat kemaksiatan.

    Allah SWT sangat sayang kepada hamba-Nya. Tidak mungkin Dia senang ketika melihat hamba-Nya sengsara. Pasti Dia akan membalas semua kesengsaraan kita dengan yang lebih indah. Itu janji Allah SWT. Kita hidup di zaman teknologi, gunakanlah kemudahan yang diberikan Allah ini untuk hal hal positif. Bisa vidio call dengan keluarga yang jauh, jad tidak perlu bertemu ntuk sementara waktu ini.

   Jika memang ingin wabah ini cepat hilang dari negri tercinta ini, indahkanlah protokol pemerintah. Lebih cepat wabah ini hilang, lebih cepat juga kita bisa bertemu dengan keluarga di kampung. Ambil sisi positif dari kejadian ini. Bisa kita menambah pahala dengan membantu orang-orang yang sedang kesusahan, jangan malah menambah susah. Allah SWT telah menyiapkan ladang pahala yang sangat banyak ini di depan mata kita. Kita masih tetap bisa merayakan idul fitri tahun ini dengan meriah, tergantung dengan pribadi masing-masing.

Ingat, tidak mungkin Allah SWT tega melihat hamba-Nya sengsara, pasti akan diganti dengan keindahan yang tiada tara jika kita tetap bersabar dan bertawakkal. Kemenangan masih tetap bisa kita raih meskipun di tengah wabah ini. Jangan berkecil hati bagi mereka yang berada di zona merah tidak dapat melaksanakan sholat ied berjamaah di masjid, tidak bisa pulang kampung. Peran kalian sangat dibutuhkan dalam mencegah penyebaran wabah ini. Allah SWT sudah menyiapkan balasan yang lebih indah bagi kalian, jangan berkeil hati.

Bagi yang berada di zona hijau atau zona yang tidak parah akan wabah ini, mungkin masih bisa melaksanakan sholat ied berjamaah, tapi kita juga harus menaati peraturan pemerintah, protokol yang sudah di musyawarahkan dengan para ulama di indonesia ini.

Ayo mari kita sama-sama meraih kemenangan di bulan syawal ini, dengan harapan semoga semua amal ibadah kita, susah payah kita semua di terima oleh Alla SWT dan di balas dengan dengan yang lebih indah. Ayo kita bekerja sama juga dalam membantu saudara kita yang masih sangat membutuhkan bantuan, dan juga kita bersama-sama mencegah penularan wabah ini.

   Semoga tulisan ini membawa kemafaatan bagi saya sendiri dan pada umumnya para pembacanya.